Yamaha makin serius garap kendaraan ramah lingkungan. Setelah sukses uji coba E01 di 4 kota (Jakarta, Bandung, Bali, dan Medan) tahun lalu, sekarang mereka masuk fase baru: studi market EV dengan sistem swap battery.
Bedanya kali ini, Yamaha nggak jalan sendirian. Mereka gandeng penyedia ride sharing buat ngetes performa motor listrik ini langsung di jalanan kota. Para driver ride sharing bakal jadi ujung tombak uji coba, sambil ngelihat potensi bisnis dari konsep swap battery ini.
“Sebagai brand global yang sudah 50 tahun lebih di Indonesia, Yamaha terus berkomitmen menghadirkan solusi mobilitas terbaik sekaligus menjaga lingkungan. Setelah sukses uji EV model E01 (fix battery), sekarang kami masuk fase kedua dengan swap battery. Kolaborasi ini jadi cara kami menilai efektivitas EV Yamaha di kota-kota besar sekaligus peluang bisnisnya,”
— Satoshi Takagi, Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Kenapa Ini Penting?
- Swap battery bikin mobilitas makin gampang. Driver tinggal tukar baterai di stasiun, nggak perlu nunggu lama buat ngecas.
- Ekosistem ramah lingkungan. Yamaha bikin jaringan stasiun tukar baterai di titik strategis Jabodetabek bareng partner terkait.
- Nilai tambah sosial. Proyek ini bisa bantu buka lapangan kerja baru dan dorong kualitas hidup masyarakat perkotaan.
Selain itu, Yamaha juga lagi belajar banyak soal penanganan baterai dari hulu ke hilir, biar ekosistem EV ini benar-benar matang.
Bukti keseriusan mereka? Tahun ini, Yamaha jadi satu-satunya pabrikan motor di Indonesia yang diganjar GREEN PROPER Award 2025 dari KLH untuk pabrik di Jakarta dan Karawang. Ini nunjukkin Yamaha nggak cuma patuh aturan, tapi juga melampaui standar pengelolaan lingkungan industri otomotif.
