BBM subsidi tak akan naik harga. Namun pembeliannya bakal dibatasi untuk golongan tertentu yang memang berhak menerima.Penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran.
Masih banyak kendaraan yang seharusnya tak menggunakan BBM subsidi justru menikmatinya.Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, mengingatkan agar masyarakat yang harusnya tidak menggunakan BBM subsidi bisa lebih legowo dan menggunakan BBM nonsubsidi.Sementara itu, dengan rencana pembatasan BBM subsidi, nantinya hanya golongan tertentu yang bisa menikmatinya.
Golongan yang dimaksud antara lain UMKM, nelayan, pengendara motor, hingga angkutan umum.”Tapi di satu sisi, tadi mungkin ada golongan-golongan yang harusnya sudah bisa kita minta keikhlasan mereka, legowo jangan pakai BBM subsidi. Di situ mungkin akan tidak boleh lagi beli, karena memang filosofinya harusnya bukan itu.
Ini subsidi tepat menjadi urgensi, kebetulan Solar kan udah mulai,” kata Rachmat dikutip detikFinance.Rachmat juga mengungkap para pengguna kendaraan dengan bahan bakar diesel mendapat keuntungan besar lantaran mengisi BBM subsidi jenis solar. Khususnya bagi pengguna mobil diesel sekelas Kijang Innova, Fortuner, hingga Pajero Sport yang masih ditemui menggunakan BBM subsidi jenis solar.”Nah, kasar-kasarnya bensin Rp 1.800 (subsidi), Rp 2.000-an lah. Solar Rp 7.700-an, Rp 8.000, empat kali lipat. Kalau orang naik motor, kita anggap dengan pola pemakaian tertentu dapat (subsidi) Rp 1 ya, karena kan dia pakai berapa liter, dapat subsidi berapa kita normalize dia Rp 1,” ungkap Rachmat.
Dengan perhitungan tersebut, pengguna Pertalite untuk mobil Agya misalnya bisa mendapat Rp 4 sementara Innova Rp 5. Padahal kalau secara peruntukkan, harusnya mobil sekelas Innova lebih kecil atau tak dapat sama sekali.”Yang menarik lagi kalau dia diesel, karena dia lebih gede. Walaupun dia lebih hemat, asumsinya 30% lebih hemat, dia bisa dapat 11 sampai 13. Padahal nggak ada mobil diesel yang LCGC. Mobil diesel mau beli yang mana, Pajero Sport, Fortuner, Land Cruiser. Nggak ada Agya diesel kan.
Jadi orang yang naik itu dapat 11 sampai 13, itu yang terus terang mengusik rasa keadilan,” ujarnya.Meski begitu Rachmat menyebut pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM subsidi saat kualitasnya dinaikkan. Ia menegaskan komitmen pemerintah menjaga golongan-golongan prioritas tadi.”Kita nggak ada rencana untuk menaikkan harga BBM subsidi. Jadi BBM subsidinya harganya sama.
Yang kita inginkan sebenarnya adalah kualitasnya secara bertahap bisa naik. Wait until future ya, bisa benar-benar regulasinya selesai, dan golongan-golongan tadi, UMKM, nelayan, pengendara motor misalnya, taksi online, angkutan umum, ojek online, kita jaga lah,” tutup dia.